Cermin Tingkahmu

ketika nafasmu begitu berat untuk masa lalu
ketika keningmu berdarah untuk sesal terlampau
ketika jijik dengus nadi dunia yang kau cibir untuk setiap kematian durjana haru.

Wahai kau gadis yang kucintai dahulu,
begitu lihai kau memainkan pisau sirkus rakus melahap semua jilatan hangus.
Hingga aku jatuh terjembab cinta busuk yang aku sesali dalam setiap detik mustajab.

Kau buat aku kepayang melayang merasuk hilang dalam cinta yang kau rajang dan taburkan untuk setiap helai benang perasaan yang temarang.
Hingga sulit bagiku membedakan betapa indah fantasi basi dan pahit nyata dalam tiap bait,
aku rusak dalam belanga hingga sampai ringan ungkapkan bahwa aku cinta padamu dalam angan dan harapan.

Kau bawa aku terbang tembus batasan terang yang kau kuasakan untuk kunikmati walau sekedar membuat berang,
sampai setelahnya kau buang aku kedalam kenistaan bahwa kau tidak ingin dan tidak akan mungkin bersamaku atas alasan kehendakmu.

Sekarang,
aku menemukan kehidupanku sendiri.
Bersama wanita lain yang sungguh berani tanpa ada kepalsuan nyata ataupun tersirat menggema.

Silahkan nikmati karmamu,
mengemislah untuk belas kasih yang sampai kapanpun tak akan kau dapatkan !
Aku bahagia bersama wanitaku,
dan kau mati bersama kebusukanmu.

Mampus ! Untukmu dan semua kebohonganmu
dan selamat untukku yang tertawa riang girang menantang halang untuk kuasaku pada kesakitanmu !

Categories:

Leave a Reply