Generasi Penerus Bangsa Bukan

Tak ada guna mengeluh,
Cap anak bodoh sudah tertoreh didahi.
Tak ada guna menangis,
Karena hanya buku yang mendengar,

Kami para manusia robot,
Terprogram secara rapi lewat jadwal pelajaran.
Kami manusia patung,
menatap kosong menerawang jauh,
melarikan diri dari matematika.

Tempat kami menuntut ilmu menjadi rimba untuk kami,
Yang pintar berkuasa, yang bodoh dilumpuhkan.
Pena merah menjadi momok untuk kami,
Berkuasa atas lembaran kertas penentu kedewasaan.

Teruslah saja seperti ini,
Terus melahirkan robot-robot penjiplak buku.
Teruslah saja membunuh perasaan kami.
Kelak generasi putus asa akan berkembang.

Categories:

Leave a Reply