Life as Book
hidupku bagai sebuah buku di sebuah perpustakaan.
tapi aku tak seberuntung buku buku yang lain.
orang hanya melihatku dari bagian sampul.
mereka tertarik, mungkin, tapi tak cukup tertarik untuk membawaku pulang.
tidak banyak yang tertarik untuk membuka buku seperti aku.
ketika dibuka pun, mereka hanya membuka bagian pembukanya saja.
mereka kemudia berpikir "aku sudah tau jalan ceritanya. ternyata begitu" dan "bugh", buku ditutup dan dikembalikan
aku bukan buku yang ada dijajaran best seller.
tapi aku tau, aku juga layak untuk dibaca karna untuk itulah Penulis membuatku.
untuk dibaca, bahkan lebih, yaitu untuk dipahami.
sayangnya, mereka tidak benar benar memahami.
mereka hanya melihat beberapa bab dalam diriku lalu menutupnya dan mengembalikanku ke rak.
aku bukan buku biasa.
aku memang memiliki isi, tapi belum lengkap.
aku memiliki penutup, tapi masih berupa lembar kosong yang kelabu.
Penulisku tidak menyelesaikanku sebagaimana halnya buku buku lain karena Dia ingin pembacaku adalah orang yang istimewa.
yang boleh menulis bagian yang kosong dan kurang lengkap sesuai dengan apa yang dia inginkan.
aku dibiarkan kurang lengkap karna Penulisku ingin aku dipahami jadi pemilikku nanti bisa menulis bagian yang kurang lengkap sesuai dengan jalan cerita yang telah ditulis oleh Penulis asliku
aku memang merasa seperti buku.
aku tidak bisa memperindah diri.
aku tidak bisa membuat diriku sendiri menarik.
tapi aku tetap ingin dibaca, dipahami, dan dimiliki dengan sepenuh hati sebagaimana adanya Penulis telah membuatku.
aku adalah buku edisi terbatas.
hanya ada 1 di dunia dan hanya boleh dimiliki oleh 1 orang.
aku tidak memilih pembacaku.
aku menyerahkan diriku pada mereka.
aku memang hanya boleh dimiliki oleh 1 orang.
tapi orang juga boleh membaca bagian mana saja dari diriku entah dengan sepenuh hati atau tidak.
orang boleh membakarku, menginjakku, merobekku, atau bahkan menganggapku tak ada jika aku masih belum dimiliki orang lain.
aku tidak ingin berbuat apa apa pada orang orang itu karna aku memang tidak bisa.
aku hanya sebuah buku.
ketika aku dirusak, Penulis lah yang akan bertindak.
aku bosan menunggu tapi aku bisa apa ?
Penulisku tentu tak bisa memaksa seseorang untuk memiliki, membaca, mamahamiku.
tapi aku tau, Penulis menciptakanku karna Ia tau aku pasti akan dimiliki, dibaca dan dipahami.
aku tinggal menjadi diriku sendiri sambil menunggu orang mengambilku dari rak dan tak pernah mengembalikannya.
sekarang aku masih harus menunggu pembaca sejatiku.
aku memang tak tau siapa, tapi aku yakin dia akan datang tak peduli seberapa banyak buku baru dan bagus yang datang.
wahai pembaca sejati, aku menunggumu.
bacalah aku,
lengkapilah bagianku yang masih belum terisi,
dan buatlah penutup yang indah yang berisi kisah antara kau dan aku.
dan ketika semuanya sudah lengkap, kau bisa membaca ulang dan melihat betapa indanya buku yang kau baca.
aku ingin dimengerti, aku ingin dipahami.
tapi kau pasti bertanya apa yang akan kau dapat.
percayalah, ketika kau mengambilku dari rak, membacanya, memilikinya, dan melengkapi bagian yang hilang, apa yang kau inginkan bisa kau dapatkan.
kau bisa mengisi bagian yang hilang dengan apapun yang kau inginkan.
aku tak bisa menjanjikan yang lain.
karna aku hanya sebuah buku yang belum lengkap.
tapi kapanpun kau menderita, sedih, dan dalam kondisi yang tak menyenangkan, aku siap menghiburmu.
kau bisa membacaku atau menuliskan kesedihanmu dibagian yang kosong.
karena aku ada untuk kebahagiaanmu.
aku lengkap ketika kau bahagia.
jadi kemarilah.
ambil aku dari rak dan jangan kau kembalikan.
mari kita saling melengkapi agar dunia kita terasa indah
Dikutip dari kaskus.us
